Selasa, 22 September 2009

Panduan Diagnosis dan Pengobatan Flu Babi



Virus influenza A babi (H1N1) menhasilkan tes positif untuk influenza A serta negative untuk H1 dan H3 melalui real time RT-PCR. Jika reaktifitas real time RT-PCR untuk influenza A kuat (missal Ct<30), maka lebih merupakan virus influenza A baru.

Rapid test untuk flu babi mempunyai sesitifitas 50 – 70%, dan hasil tes negative tidak menunjukkan adanya influenza. Tes imunofluorosensi (DFA atau IFA) dapat membedakan virus influenza A dan B, dan tes positif untuk influenza A memenuhi criteria kasus probable flu babi.

Virus influenza A babi (H1N1) bersifat sesitif terhadap obat anti virus penghambat neuroimidase, yaitu zanamivir dan oseltamivir, tetapi rsisten terhadap amantadine dan rimantadine. Untuk kasus dugaan flu babi dianjurkan zanavir tunggal atau dalam kombinasi dengan oseltamivir dan amantadine atau rimantadine selama 5 hari segera setelah timbul gejala. Kasus pasti flu babi diberikan zanamivir atau oseltamivir selama 5 hari.

Pada ibu hamil, hanya boleh diberikan jika manfaat yang ada melebihi potensi resiko terhadap embrio atu fetus. Karena anak < 1 tahun mempunyai morbiditas dan mortalitas yang tinggi akibat influenza, maka bayi dengan flu babi (H1N1) dapat diberikan oseltamivir.

Sumber : majalah MU
www.cdc.gov/flu/swine

Tidak ada komentar:

Posting Komentar