Selasa, 09 Juni 2009

Radang Telinga Tengah Kronik

Otitis Media Kronik (OMK) orang awam biasa menyebutkan dengan bahasa setempat misalnya orang betawi menyebut congek, orang banyumas menyebut todosen dan orang jawa menyebut kopoken.

Tanda-tanda OMK yang dapat dilihat orang awam adalah keluar cairan telinga terus menerus. Warna cairan bisa seperti air, umbel bening, kental atau bernanah. Penyakit ini kadang-kadang hilang timbul. Pada pemeriksaan selain cairan tersebut diatas, gendang telinga mengalami perforsi (berlubang).

Penyebab OMK adalah pengobatan OMA (Otitis Media Akut) yang seadanya, tidak tepat, cepat dan tidak akurat. Hal ini dikarenakan orang tua atau penderita kurang memperhatikan atau tidak tahu tentang penyakit ini. Akibatnya penyakit ini menjadi berlarut-larut dan berkepanjangan. Baru tergugah untuk berobat ke dokter bila cairan berupa nanah yang berbau dan pendengaran menurun.

Disamping faktor ketidaktahuan tersebut, ada faktor lain yang mempersulit OMK yaitu
1.Virulensi kuman yang tinggi.
2.Menurunnya kekebalan tubuh.
3.Gizi buruk.
4.Personal hygiene yang kurang baik.

Pengobatan OMK lebih sulit dari pengobatan OMA, kadang perlu pengobatan berulang-ulang. Prinsip pengobatan OMK maupun OMA :
1.Pembersihan liang telinga.
2.Obat tetes telinga dan antiboitik.
3.Pengobatan penyakit ISPA yang bersamaan dengan OMK maupun OMA.
4.Penerangan kesehatan kepada orang tua atau penderita sendiri.

Radang Telinga Tengah Kronik (OMK)
Oleh dr.H. Santo Pranowo, Sp.THT
Radar Kudus Jawa Pos

Tidak ada komentar:

Posting Komentar