Jumat, 09 Desember 2011

Barotrauma

Pernahkah anda mengamati sewaktu terbang dengan pesawat udara, dimana sebelum take off atau landing, sang pramugari menawarkan permen kepada seluruh penumpang pesawat?

Tahukah anda bahwa tawaran permen itu bukan sekedar sebagai salah satu service belaka?. Pemberian itu bukan tanpa tujuan sama sekali. Permen itu ternyata sangat berguna untuk membantu manusia dari keterbatasan daya adaptasi tubuh manusia atas atmosfer di dalam pesawat yang berbeda dengan di darat.

Jadi sewaktu kita menghisap atau mengunyah permen tersebut, maka itu akan mengurangi dampak-dampak penurunan tekanan udara. Setelah kita mengunyah, maka telinga kita terasa tak tersumbat lagi.



Jumat, 02 Desember 2011

Earphone

Penggunaan earphone saat ini sudah menjadi bagian dari gaya hidup. Namun jika tidak digunakan sesuai aturan, earphone bias menyebabkan gangguan pendengaran.

Kerusakan pendengaran terjadi akibat gelombang suara yang keras secara bertubi-tubi menghantam sel rambut telinga yang mengakibatkan sel rambut rusak.





















Rabu, 20 Juli 2011

Otorhinolaryngology

Steroid oral ditambah topical lebih efektif disbanding topical saja pada rinosinusitis kronik dengan polip nasal.

Studi baru menunjukkan bahwa pasien dengan rinosinusitis kronik disertai polip nasal, lebih efektif jika langsung diobati dengan steroid oral diikuti steroid topical.

blowing nose

Dr.Brian Lipworth dkk dari Ninewells Hospital dan University of Dundee, Inggris membuktikan bahwa terapi sekuensial steroid sistemik dengan penurunan dosis bertahap ditambah steroid topical menghasilkan efek opetimal pada rinosinusitis kronik dan polip masal.

Selasa, 29 Maret 2011

Bahaya Penabuh Drum


Awal Maret penabuh drum Phil Collins akan mundur dari karier musik yang dijalaninya lebih dari 40 tahun akibat gangguan kesehatan. Pemusik kelahiran Inggris itu mengalami masalah telinga, dislokasi tulang dan kerusakan saraf pada lengan.

Guru besar ilmu penyakit Telinga, Hidung dan Tenggorok Universitas Indonesia, Jenny Endang Bashirudidin memaparkan, bunyi aman bagi telinga adalah intensitas 85dB dalam 8 jam per hari kerja atau 40 jam per minggu berdasarkan panduan Occupational Safety Health Association (OSHA).

Hukum “tiga” dapat dimanfaatkansebagai panduan, yaitu seseoran aman jika terpajan 85dB dalam waktu 8 jam, 88dB dalam waktu 4 jam, 91dB dalam 2 jam, 94dB dalam 1 jam, 97dB dalam 30 menit dan 100dB dalam 15 menit. Jika tidak terpenuhi, kita akan mengalami kerusakan alat pendengaran.