Belum banyak orang yang Indonesia yang mengetahui tentang GERD atau gastroesophageal reflux disease. Umumnya penyakit yang berkaitan dengan asam lambung selalu dikira sebagai dyspepsia atau mag. Padahal GERD adalah penyakit kronik yang bias mengakibatkan kanker lambung. Di Indonesia diperkirakan ada 4 juta orang menderita GERD.
Asam lambung bias naik dan mengakibatkan perlukaan di kerongkongan. Lama-lama bisa menjadi kanker kerongkongan.
GERD merupakan kondisi aliran balik dari isi lambung ke kerongkongan yang menyebabkan gejala yang mengganggu hingga terjadinya komplikasi. Aliran balik asa lambung ke kerongkongan tidak hanya menjadi pemicu sindrom GERD (seperti naiknya aliran isi lambung ke kerongkongan atau regurgitasi ataupun nyeri dada seperti terbakar, heartburn) tetapi juga menyebabkan luka pada kerongkongan atau esofagitis. Alir balik isi lambung ini juga dilaporkan bisa menyebabkan atypical syndrome (seperti asthma reflux) yang dapat mengganggu aktifitas sehari-hari dan sulit diobati.
Komplikasi lain.
GERD yang tidak diterapi dengan baik dapat menyebabkan terjadinya komplikasi antara lain penyempitankerongkongan, pendarahan kerongkongan dan kondisi yang disebut Barrett’s esophagus (terjadi pembentukan jaringan pada dinding kerongkongan seperti yang ditemukan dalam usus). Jika hal ini terjadi, perjalanan penyakit ini berhubungan dengan kanker kerongkongan.
Faktor resiko penyakit GERD ini antara lain obesitas, tidur telentang seusai makan, merokok, alkohol, kopi, dan stress.
Kopi menungkatkan asam lambung, begitu juga stress. Jika ada sesuatu yang tidak beres di otak, maka otak akan memerintahkan lambung untuk memproduksi asam lambung.
Senin, 11 Mei 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar